Skip to content

+62 813 5903 4178

csunobox@gmail.com

Unobox | Packaging solution

Unobox | Packaging solution

Your All-in-One Packaging solution

  • Home
  • Tentang Kami
  • Produk
  • Artikel
  • Hubungi kami
  • Home
  • Tentang Kami
  • Produk
  • Artikel
  • Hubungi kami

Category: Informasi

Bahaya Pembungkus Makanan Berbahan Kertas Daur Ulang bagi Kesehatan

Bahaya Pembungkus Makanan Berbahan Kertas Daur Ulang bagi Kesehatan

July 25, 2022February 26, 2024 adminInformasi

Bahaya Pembungkus Makanan Berbahan Kertas Daur Ulang bagi Kesehatan

Seiring dengan berjalannya waktu, kemasan pembungkus makanan terus mengalami perubahan mengikuti trend yang ada dari masa ke masa. Salah satu bahan pembungkus makanan yang paling umum ditemukan khususnya di Indonesia adalah kertas. Makanan seperti nasi kotak, nasi bungkus, gorengan, kotak martabak, atau makanan lainnya yang sering dijual di sekitar lingkungan kita, kebanyakan menggunakan pembungkus berbahan kertas.

Faktanya, masih banyak yang memanfaatkan kertas bekas seperti kertas koran, kertas bekas cetakan, atau kertas daur ulang untuk membungkus makanan-makanan tersebut. Walaupun terlihat praktis, pemakaian kertas bekas sebagai bungkus makanan sesungguhnya sangat berbahaya karena kertas bekas mengandung banyak mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh kita. Bahkan kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibanding jenis kertas lainnya, melebihi batas yang ditentukan.

Hasil riset yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan bahwa, jumlah bakteri yang terkandung dalam kertas pangan yang terbuat dari kertas daur ulang sekitar 1,5 juta koloni per gram, sedangkan rata-rata kertas nasi yang umum digunakan beratnya 70-100 gram. Artinya, ada 105 juta – 150 juta bakteri yang terdapat di kertas tersebut. 

Selain itu, kertas daur ulang atau kertas bekas pada umumnya mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya seperti logam berat dalam tinta cetak, lilin dan zat pemutih. Bahkan mikroorganisme dan jamur dapat tumbuh pada kertas bekas.

Keseluruhan zat dan bahan berbahaya tersebut dapat berpindah dari kemasan ke makanan, yang mana akan berdampak negatif terhadap tubuh manusia terutama memicu berbagai penyakit seperti kanker, kerusakan hati dan kelenjar getah bening, mengganggu system endokrin, gangguan reproduksi, meningkatkan risiko asma, dan mutasi gen.

Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat memiliki regulasi standardisasi United States Food and Drug Administration (US FDA) yang mempersyaratkan produsen kertas kemasan pangan untuk menjabarkan daftar semua bahan baku yang digunakan untuk memproduksi kemasan pangan primer.

Begitu pula dengan Uni Eropa yang memiliki European Commission (EC) 1935/2004 untuk kemasan pangan berbahan baku kertas dimana ambang batas parameter senyawa kimia berbahaya seperti logam berat dan lain-lain diatur secara spesifik berdasarkan jenis senyawa dan tingkat kandungannya, serta identifikasi asal muasal dan ambang batas cemaran bahan kertas. 

Solusi

Saat ini, teknologi pembuatan kertas telah berkembang dengan pesat untuk bisa membuat kertas kemasan yang higienis, biodegradable, bahkan bisa dibuat kompos di halaman rumah. Bahan kertas non-daur ulang ini sering juga disebut kertas berkategori food grade, dan seratus persen terbuat dari serat alami sehingga ramah lingkungan karena mudah terurai. Ciri-ciri tampilannya berwarna putih bersih, tidak berbintik-bintik dan tidak tembus minyak. Di samping itu, kemasan dari bahan kertas ini juga tidak mengandung senyawa berbahaya seperti benzene dan styrene (bahan baku styrofoam), serta bebas dari bakteri.

Kemasan makanan dari bahan kertas non- daur ulang dan food grade ini bisa menjadi solusi untuk menggantikan penggunaan kemasan kertas bekas dan daur ulang, styrofoam, serta plastik. Selain lebih higienis dan aman bagi kesehatan, penggunaan kemasan makanan berbahan kertas food grade ini juga tidak berdampak negatif bagi lingkungan. Apalagi kondisi iklim dunia saat ini menuntut kita semua untuk lebih bijaksana dalam memilih kemasan yang bukan hanya menjaga kualitas makanan, namun juga dapat membantu menjaga lingkungan.

Read More
Offset Printing vs Digital Printing – Mana Yang Lebih Baik?

Offset Printing vs Digital Printing – Mana Yang Lebih Baik?

July 23, 2022February 26, 2024 adminInformasi

Offset Printing vs Digital Printing – Mana Yang Lebih Baik?

Percetakan atau biasa lebih populer disebut printing, sering ditemukan di setiap kegiatan dalam kehidupan sehari hari kita. Contohnya, buku dan majalah yang kamu baca, brosur promosi yang sering kamu lihat di toko, kalender tahunan, koran langganan kamu, dsb.

Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul terutama bagi Anda yang sedang membutuhkan jasa printing adalah “Manakah yang lebih baik di antara kedua metode printing ini?” Jawaban yang tepat adalah tidak ada yang lebih baik dari satu sama lain. Mengapa demikian? Kedua metode printing ini memiliki kelebihan di bidangnya masing masing; Anda hanya perlu memahami perbedaan dari keduanya sebelum memutuskan metode printing mana yang cocok untuk kebutuhan proyek Anda.

Apa itu Offset printing?

Teknik offset printing merupakan salah satu teknik percetakan yang paling umum digunakan, khususnya proyek komersial dengan skala besar. Perbedaan yang paling mendasar antara offset printing dan digital printing adalah persiapan awal sebelum produksi. Teknik offset printing menerapkan metode cetak yang memanfaatkan plat cetak dan silinder karet.

Persiapan awal offset printing yang harus dilakukan:

  • Mentransfer atau membakar materi design (dalam bentuk digital) ke empat plat aluminium, masing masing satu untuk setiap warna dasar CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, dan Black)
  • Men-setting plat-plat aluminium yang telah berisi materi design ke dalam silinder piring atau plate cylinder

Penamaan offset printing sendiri berasal dari teknik cetak dimana tinta tidak langsung ditransfer ke kertas. Offset printing pada dasarnya memanfaatkan proses litografi, mengikuti sifat dasar air dan minyak yang tidak bisa dicampur. Terdapat dua langkah yang dilalui dalam teknik ini yaitu:

  • Tahap satu, tinta ditransfer melalui plat aluminium yang telah berisi materi desain ke silinder karet/ rubber blanket
  • Tahap dua, dari silinder karet/ rubber blanket kemudian akan dicetak ke atas permukaan media cetak, contohnya kertas

Pada umumnya printer offset terdiri dari tiga silinder: silinder piring (plate cylinder), silinder rol karet (offset/ blanket cylinder) dan silinder cetakan (Impression roller), dimana semua roda tersebut akan berputar bersamaan dan bekerja secara sistematis (lihat ilustrasi dibawah).

Gambar 1.  Proses cetak di offset printing (sumber: coastalcreative.com)

Keunggulan Offset Printing:

  • Kualitas gambar dan detail yang tinggi serta tahan lama
  • Biaya cetak yang rendah bila mencetak dalam skala besar
  • Dapat mencetak dengan baik di berbagai jenis kertas, dari yang bertekstur kasar hingga dengan gramasi tebal sampai 300gsm
  • Dapat mencetak di media berukuran A1 sampai A0
  • Dapat mencetak dengan warna khusus seperti emas, perak, stabilo dan warna Pantone
  • Spesifikasi warna yang dihasilkan lebih akurat

Kelemahan Offset Printing:

  • Membutuhkan waktu produksi yang lebih lama, karena harus melalui tahap persiapan pembuatan plat cetak dan penyetelan tinta pada mesin
  • Butuh waktu untuk proses pengeringan karena menggunakan tinta basah
  • Biaya cetak tinggi bila mencetak dalam skala kecil
  • Menghasilkan banyak sampah saat proses penyetelan warna berlangsung

Gambar 2.  Desain poster oleh Martis Lupus (sumber: 99designs.com)

Offset printing

Digital printing

Apa itu Digital Printing?

Teknik digital printing adalah hasil inovasi dari metode percetakan konvensional, sehingga tidak lagi menggunakan plat cetak untuk prosesnya. Salah satu contoh paling umum mesin digital printing adalah printer inkjet atau laserjet yang digunakan di rumah ataupun kantor Anda.

Pada teknologi digital printing, komputer akan memformulasi gambar dengan algoritma yang kompleks dengan bantuan mesin pencetak (printer) tinta untuk ditransfer ke media cetak. Singkatnya, digital printing merupakan kombinasi dari ribuan titik-titik mikroskopis dari tinta ke permukaan kertas yang kemudian akan mencetak gambar.

Digital printing sangat cocok digunakan ketika mencetak dalam jumlah kecil; seperti 20 kartu ucapan atau 100 flyer. Teknik cetak ini juga memungkinkan untuk personalisasi, seperti bila Anda ingin mencetak undangan berisi alamat yang berbeda untuk masing masing per lembar nya.

Keunggulan Digital Printing:

  • Persiapan sebelum produksi lebih cepat, tidak membutuhkan waktu penyetelan karena tidak menggunakan plat cetak
  • Dapat mencetak dalam jumlah yang sedikit, dari satuan hingga berapa pun
  • Harga lebih ekonomis bila mencetak skala kecil
  • Bisa mencetak berbagai macam desain dalam sekali proses cetak
  • Bisa mengganti desain di tengah proses cetak

Kelemahan Digital Printing:

  • Bila mencetak dalam skala besar, warna yang dihasilkan tidak konsisten dan harga cenderung lebih mahal
  • Hanya dapat mencetak pada media maksimum berukuran A3+ dan kertas gramatur 270gsm
  • Ketajaman dan kualitas cetak lebih rendah dibandingkan offset printing
  • Media cetak yang bisa digunakan cukup terbatas

Kesimpulan

Secara keseluruhan, kedua teknik printing ini saling menawarkan solusi yang sama baiknya dalam hal percetakan. Tergantung dari kebutuhan Anda, teknik offset printing maupun digital printing akan memberikan hasil yang maksimal bila digunakan dengan tepat.

Dilihat dari efisiensi dan sifat user-friendly yang dimiliki, Digital Printing tentu menawarkan banyak keuntungan, mudah dan efektif dari sisi persiapan produksi, serta biaya rendah bila mencetak dalam jumlah kecil atau bahkan satuan. Contoh yang sering menggunakan teknik digital printing; ID card, pin, poster, print kain, kartu ucapan, sertifikat, dsb. Namun apabila Anda ingin mencetak dalam skala besar, Offset Printing tentu akan lebih unggul dari segi biaya yang dikeluar dan jangka waktu produksi. Brosur, flyer, majalah, buku, koran, kalender, kartu nama, kop surat, dan percetakan untuk tujuan komersial umumnya menggunakan teknik konvensional Offset Printing.

Nah, setelah memahami artikel mengenai perbedaan antara Offset Printing dan Digital Printing di atas, jangan sampai salah memilih teknik mana yang akan digunakan, ya!

Read More

Alamat Kami

Jl. Utan Panjang Barat No. 7A
Kemayoran, Jakarta Pusat,
DKI Jakarta, Indonesia
10650

Kontak Kami

T (021) 4251389
M +62 813 5903 4178

csunobox@gmail.com

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Facebook