Percetakan atau biasa lebih populer disebut printing, sering ditemukan di setiap kegiatan dalam kehidupan sehari hari kita. Contohnya, buku dan majalah yang kamu baca, brosur promosi yang sering kamu lihat di toko, kalender tahunan, koran langganan kamu, dsb.
Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul terutama bagi Anda yang sedang membutuhkan jasa printing adalah “Manakah yang lebih baik di antara kedua metode printing ini?” Jawaban yang tepat adalah tidak ada yang lebih baik dari satu sama lain. Mengapa demikian? Kedua metode printing ini memiliki kelebihan di bidangnya masing masing; Anda hanya perlu memahami perbedaan dari keduanya sebelum memutuskan metode printing mana yang cocok untuk kebutuhan proyek Anda.
Apa itu Offset printing?
Teknik offset printing merupakan salah satu teknik percetakan yang paling umum digunakan, khususnya proyek komersial dengan skala besar. Perbedaan yang paling mendasar antara offset printing dan digital printing adalah persiapan awal sebelum produksi. Teknik offset printing menerapkan metode cetak yang memanfaatkan plat cetak dan silinder karet.
Persiapan awal offset printing yang harus dilakukan:
Penamaan offset printing sendiri berasal dari teknik cetak dimana tinta tidak langsung ditransfer ke kertas. Offset printing pada dasarnya memanfaatkan proses litografi, mengikuti sifat dasar air dan minyak yang tidak bisa dicampur. Terdapat dua langkah yang dilalui dalam teknik ini yaitu:
Pada umumnya printer offset terdiri dari tiga silinder: silinder piring (plate cylinder), silinder rol karet (offset/ blanket cylinder) dan silinder cetakan (Impression roller), dimana semua roda tersebut akan berputar bersamaan dan bekerja secara sistematis (lihat ilustrasi dibawah).
Gambar 1. Proses cetak di offset printing (sumber: coastalcreative.com)
Keunggulan Offset Printing:
Kelemahan Offset Printing:
Gambar 2. Desain poster oleh Martis Lupus (sumber: 99designs.com)
Offset printing
Digital printing
Apa itu Digital Printing?
Teknik digital printing adalah hasil inovasi dari metode percetakan konvensional, sehingga tidak lagi menggunakan plat cetak untuk prosesnya. Salah satu contoh paling umum mesin digital printing adalah printer inkjet atau laserjet yang digunakan di rumah ataupun kantor Anda.
Pada teknologi digital printing, komputer akan memformulasi gambar dengan algoritma yang kompleks dengan bantuan mesin pencetak (printer) tinta untuk ditransfer ke media cetak. Singkatnya, digital printing merupakan kombinasi dari ribuan titik-titik mikroskopis dari tinta ke permukaan kertas yang kemudian akan mencetak gambar.
Digital printing sangat cocok digunakan ketika mencetak dalam jumlah kecil; seperti 20 kartu ucapan atau 100 flyer. Teknik cetak ini juga memungkinkan untuk personalisasi, seperti bila Anda ingin mencetak undangan berisi alamat yang berbeda untuk masing masing per lembar nya.
Keunggulan Digital Printing:
Kelemahan Digital Printing:
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kedua teknik printing ini saling menawarkan solusi yang sama baiknya dalam hal percetakan. Tergantung dari kebutuhan Anda, teknik offset printing maupun digital printing akan memberikan hasil yang maksimal bila digunakan dengan tepat.
Dilihat dari efisiensi dan sifat user-friendly yang dimiliki, Digital Printing tentu menawarkan banyak keuntungan, mudah dan efektif dari sisi persiapan produksi, serta biaya rendah bila mencetak dalam jumlah kecil atau bahkan satuan. Contoh yang sering menggunakan teknik digital printing; ID card, pin, poster, print kain, kartu ucapan, sertifikat, dsb. Namun apabila Anda ingin mencetak dalam skala besar, Offset Printing tentu akan lebih unggul dari segi biaya yang dikeluar dan jangka waktu produksi. Brosur, flyer, majalah, buku, koran, kalender, kartu nama, kop surat, dan percetakan untuk tujuan komersial umumnya menggunakan teknik konvensional Offset Printing.
Nah, setelah memahami artikel mengenai perbedaan antara Offset Printing dan Digital Printing di atas, jangan sampai salah memilih teknik mana yang akan digunakan, ya!